Selotip listrik dan jenis selotip lainnya—seperti selotip kain (duct tape), selotip pelapis (masking tape), selotip gaffer, dan selotip vinil—berbeda secara signifikan dalam desain, fungsionalitas, dan aplikasi, menjadikan masing-masing cocok untuk tugas-tugas tertentu berdasarkan komposisi material, sifat perekat, dan karakteristik performa. Memahami perbedaan-perbedaan ini sangat penting untuk memilih selotip yang tepat bagi suatu pekerjaan tertentu, baik dalam bidang kelistrikan, konstruksi, pengemasan, maupun perbaikan. Selotip listrik dirancang terutama untuk isolasi listrik, dengan bahan dasar umumnya terbuat dari vinil (PVC), karet, atau silikon, dilapisi dengan perekat yang sensitif terhadap tekanan. Fitur utamanya mencakup kekuatan dielektrik tinggi (untuk menahan arus listrik), ketahanan terhadap api, serta fleksibilitas, bahkan pada suhu rendah. Selotip listrik vinil, varian yang paling umum, menawarkan isolasi yang sangat baik (hingga 600V), ketahanan terhadap kelembapan dan abrasi, serta dirancang untuk menempel pada permukaan tidak rata, menjadikannya ideal untuk membungkus kabel, mengisolasi sambungan, atau menandai konduktor. Selotip listrik karet, meskipun lebih mahal, memberikan elastisitas dan ketahanan terhadap panas yang lebih unggul (hingga 176°F/80°C), cocok untuk aplikasi tegangan tinggi atau lingkungan dengan fluktuasi suhu. Selotip listrik silikon, meskipun kurang umum, unggul pada suhu ekstrem (67°F hingga 500°F/55°C hingga 260°C) dan ketahanan terhadap bahan kimia, digunakan dalam lingkungan industri. Sebaliknya, selotip kain (duct tape)—yang terdiri dari lapisan kain atau anyaman dengan perekat berbahan dasar karet—dinilai karena kekuatan dan keberagaman penggunaannya tetapi tidak memiliki sifat isolasi listrik. Kekuatan dielektriknya rendah, sehingga tidak aman untuk aplikasi listrik, dan dapat terurai akibat panas, melepaskan asap beracun. Selotip pelapis (masking tape), dengan lapisan kertas dan perekat lemah, dirancang untuk penggunaan sementara dalam pengecatan atau pelabelan, menawarkan kemudahan penghapusan tetapi ketahanan buruk terhadap kelembapan, panas, atau abrasi, sehingga tidak cocok untuk tugas struktural atau protektif. Selotip gaffer, mirip dengan selotip kain tetapi dengan lapisan kain dan permukaan matte, digunakan dalam pengaturan hiburan dan panggung karena daya rekatnya yang kuat, kemampuan penghapusan tanpa bekas, serta kemampuan menyatu dengan permukaan, tetapi tidak memiliki isolasi listrik dan tidak tahan api. Selotip vinil, sering tertukar dengan selotip listrik vinil, mungkin tidak memiliki sifat dielektrik yang diperlukan untuk pekerjaan listrik, dirancang sebagai selotip serbaguna untuk pelabelan atau pengikatan. Dari segi performa, selotip listrik mengungguli selotip lain dalam keselamatan listrik: selotip listrik memenuhi standar seperti UL 510, memastikan bahwa selotip dapat menahan tegangan tanpa rusak, sedangkan selotip kain atau pelapis dapat menghantarkan listrik saat basah atau terdegradasi. Dari segi ketahanan, selotip listrik tahan terhadap radiasi UV, minyak, dan pelarut, mempertahankan integritasnya seiring waktu, sedangkan selotip kain dapat mengering dan mengelupas bila terpapar sinar matahari dalam jangka panjang. Fleksibilitas merupakan perbedaan penting lainnya: selotip listrik meregang untuk menempel pada kabel dan konektor, menciptakan segel yang rapat, sedangkan selotip kaku seperti selotip pelapis retak atau terangkat saat dibungkuskan pada permukaan melengkung. Harga juga bervariasi: selotip listrik biasanya lebih mahal karena bahan khususnya, sedangkan selotip kain atau pelapis lebih murah untuk penggunaan umum. Perbedaan berdasarkan aplikasi sangat jelas: selotip listrik wajib digunakan untuk mengisolasi kabel, mencegah korsleting, dan menandai fase dalam panel listrik; selotip kain digunakan untuk perbaikan sementara, mengikat benda non-listrik, atau menyegel kotak; selotip gaffer mengamankan kabel dalam acara tanpa meninggalkan bekas; selotip pelapis melindungi permukaan selama pengecatan. Menggunakan selotip yang salah dapat berakibat serius—misalnya, mengganti selotip listrik dengan selotip kain pada sambungan kabel berisiko menyebabkan kebakaran listrik, sedangkan menggunakan selotip listrik untuk pengemasan mungkin tidak efisien karena kekuatan tariknya yang lebih rendah dibanding selotip kain. Secara keseluruhan, meskipun selotip lain unggul dalam kekuatan, kemudahan penghapusan, atau biaya, selotip listrik dirancang secara khusus untuk keselamatan dan isolasi listrik, menjadikannya tidak tergantikan dalam sistem listrik, sedangkan selotip lainnya melayani tujuan yang berbeda dan bukan untuk aplikasi listrik.