Sebuah kalkulator panjang kabel coaxial merupakan alat kritis dalam mendesain sistem komunikasi, memastikan bahwa kehilangan sinyal (atenuasi) tetap berada dalam batas yang dapat diterima untuk transmisi yang andal. Atenuasi, yang diukur dalam desibel per meter (dB/m), meningkat seiring bertambahnya panjang kabel dan frekuensi, artinya kabel yang lebih panjang atau frekuensi yang lebih tinggi (misalnya mmWave 5G) memerlukan perhitungan panjang yang lebih tepat. Kalkulator ini menggunakan masukan seperti jenis kabel (misalnya 1/2 inci vs 7/8 inci), frekuensi operasional, dan suhu lingkungan (karena atenuasi meningkat dengan panas) untuk memperkirakan total kehilangan. Sebagai contoh, kabel coaxial 7/8 inci seperti KC97 dari Hebei Mailing mungkin memiliki atenuasi 0,3 dB/m pada 3 GHz, sehingga panjang kabel 100 meter akan menghasilkan kehilangan 30 dB—masih dapat dikelola untuk sebagian besar stasiun basis 5G, tetapi panjang 200 meter (kehilangan 60 dB) bisa melebihi sensitivitas penerima, sehingga memerlukan penguat sinyal. Rumus utama melibatkan perkalian panjang dengan koefisien atenuasi spesifik frekuensi, yang bervariasi tergantung desain kabel: kabel berdielektrik foam memiliki atenuasi lebih rendah dibandingkan kabel berdielektrik padat, terutama pada aplikasi frekuensi tinggi. Kalkulator juga memperhitungkan kehilangan konektor (rata-rata 0,5–1 dB per konektor) dan sambungan, yang menambah kehilangan secara kumulatif. Di luar spesifikasi teknis, kendala praktis juga penting—panjang kabel berlebih menyebabkan kehilangan dan biaya yang tidak perlu, sedangkan panjang yang tidak mencukupi memerlukan sambungan yang menurunkan kinerja. Bagi para pemasang, alat ini membantu menyeimbangkan kebutuhan cakupan dengan integritas sinyal: dalam jaringan 5G, menghubungkan stasiun basis ke antena yang berjarak 150 meter mungkin memerlukan kabel 3/4 inci alih-alih 1/2 inci agar tetap dalam anggaran kehilangan. Banyak produsen, termasuk Hebei Mailing, menyediakan kalkulator online yang disesuaikan dengan model kabel mereka, mengintegrasikan data pengujian lapangan untuk akurasi.