Manajemen anggaran daya optik OLT merupakan fondasi operasi jaringan optik pasif (PON) yang andal, memastikan bahwa sinyal optik dapat melewati jaringan dengan kekuatan yang cukup untuk menjaga integritas data antara terminal garis optik (OLT) dan unit jaringan optik (ONU). Anggaran daya optik merepresentasikan kehilangan maksimum yang diizinkan antara port transmisi OLT dan port penerima ONU, dihitung sebagai selisih antara daya transmisi minimum OLT dan sensitivitas penerimaan minimum ONU, ditambah margin keamanan untuk memperhitungkan kehilangan yang bersifat variabel. Pengelolaan anggaran ini secara efektif sangat kritis untuk mengoptimalkan kinerja jaringan, memperluas cakupan layanan, dan meminimalkan waktu henti. Komponen-komponen utama yang mempengaruhi anggaran daya termasuk redaman kabel serat optik, kehilangan pada sambungan dan konektor, pemisah (splitter), serta faktor lingkungan seperti fluktuasi suhu dan tekanan fisik pada serat. Redaman serat, umumnya diukur dalam desibel per kilometer (dB/km), bervariasi tergantung jenis serat: serat mode tunggal (SMF) yang digunakan dalam PON memiliki redaman lebih rendah (sekitar 0,2 dB/km pada 1310 nm dan 0,18 dB/km pada 1550 nm) dibandingkan serat mode ganda, sehingga cocok untuk transmisi jarak jauh. Setiap sambungan atau konektor menambah kehilangan tambahan—sambungan mekanis bisa menambah 0,1–0,3 dB, sedangkan sambungan fusi menawarkan kehilangan yang lebih rendah (0,05–0,1 dB). Splitter, yang membagi sinyal optik ke beberapa ONU, menjadi penyumbang utama kehilangan; splitter 1:32, misalnya, menimbulkan kehilangan sekitar 16 dB. Pengelolaan anggaran daya OLT dimulai dengan perhitungan yang akurat selama tahap desain jaringan. Insinyur harus memperhitungkan semua kemungkinan kehilangan: total panjang kabel dikalikan redaman, jumlah sambungan dan konektor dikalikan dengan kehilangan masing-masing, serta kehilangan splitter berdasarkan rasio pembagian. Margin keamanan sebesar 3–5 dB ditambahkan untuk mengakomodasi komponen yang sudah tua, ekspansi jaringan di masa depan, atau kehilangan tak terduga akibat tekukan serat atau degradasi. Sebagai contoh, sistem GPON (Gigabit PON) biasanya memiliki daya transmisi OLT sebesar +2 hingga +7 dBm dan sensitivitas penerimaan ONU sebesar -27 dBm, menghasilkan anggaran teoretis sebesar 29–34 dB, namun setelah dikurangi margin keamanan 3 dB dan kehilangan dari splitter 1:32 (16 dB), 10 km SMF (2 dB), dan 5 konektor (total 1 dB), anggaran yang tersisa memastikan operasi yang andal. Manajemen dinamis juga sama pentingnya dalam jaringan yang sudah terpasang. OLT yang dilengkapi kemampuan pemantauan daya secara terus-menerus mengukur tingkat daya transmisi dan penerimaan, memungkinkan operator mendeteksi anomali seperti peningkatan kehilangan akibat sambungan yang rusak atau konektor yang tidak selaras. Fitur penyesuaian daya otomatis pada OLT modern dapat mengoptimalkan daya transmisi untuk mengkompensasi kehilangan kecil, memperluas jangkauan efektif anggaran. Selain itu, pengujian berkala menggunakan reflectometer domain waktu optik (OTDR) membantu mengidentifikasi titik kehilangan, memungkinkan pemeliharaan proaktif. Tantangan dalam pengelolaan anggaran daya termasuk menyeimbangkan cakupan dan kapasitas. Rasio pembagian yang lebih tinggi (misalnya 1:64) meningkatkan kehilangan, mengurangi jarak maksimum, sedangkan rasio yang lebih rendah (misalnya 1:8) mempertahankan lebih banyak anggaran untuk jarak yang lebih jauh tetapi membatasi jumlah ONU yang terhubung. Operator jaringan juga harus mempertimbangkan kehilangan spesifik berdasarkan panjang gelombang, karena PON menggunakan panjang gelombang berbeda untuk lalu lintas upstream (1310 nm) dan downstream (1550 nm), masing-masing dengan karakteristik redaman yang berbeda. Variasi suhu dapat mempengaruhi redaman serat dan kinerja splitter, di mana kehilangan meningkat pada suhu ekstrem panas atau dingin, sehingga memerlukan desain yang dikompensasi suhu dalam lingkungan keras. Pengelolaan anggaran daya optik OLT secara efektif berdampak langsung pada kualitas layanan, memungkinkan kecepatan data yang lebih tinggi, mendukung lebih banyak ONU per OLT, dan memastikan koneksi yang konsisten untuk layanan seperti internet berkecepatan tinggi, IPTV, dan VoIP. Dengan menggabungkan perhitungan desain yang tepat, pemantauan real-time, dan pemeliharaan proaktif, operator dapat memaksimalkan efisiensi anggaran daya, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan keandalan keseluruhan jaringan PON.